Jumat, 26 Juli 2013

JAWABAN TERINDAH DARIMU

(Bacalah dengan hati dan resapi)
"JAWABAN TERINDAH DARIMU"
Kunikmati udara pagi ini. Subhanallah begitu menyejukkan. Kuhela nafas panjang agar udara segar itu masuk ke dalam tubuhku, menjadi kekuatan dakwah bagiku. Hufth....segarnya. Dari kejauhan ku lihat lelaki itu lagi,lelaki yang kemarin mengantar susu untuk Nenek.
"Selamat pagi Mbak Killa." sapanya ramah.
"Iya,s elamat pagi juga." jawabku menundukkan kepala setelah kusadari lelaki itu sedari tadi telah menjatuhkan pandangannya tepat pada bola mataku.
"Nenek ada, Mbak?" tanyanya kemudian.
"Ma'af, Nenek sedang ke pasar." jawabku.
"Kalau begitu saya boleh titip ini pada Mbak Killa?" tanyanya lagi seraya menyodorkan dua bungkus susu kedelai dalam kemasan plastik.
"Insya Allah." kuterima susu kemasan itu,namun lelaki itu tak juga beranjak dari tempatnya berdiri. Dia malah terus menatap wajahku. Aku jadi salah tingkah dibuatnya.
"Maaf, apa masih ada yang bisa saya bantu?" tanyaku berharap dia tau kalau aku tak nyaman jika seseorang yang bukan muhramku berlama-lama bersamaku.
"Tidak, saya hanya ingin melihat wajah Mbak Killa. Kenapa Mbak Killa terus menunduk?" tanyanya sembari cengengesan.
"Dalam islam seorang wanita dan lelaki yang bukan mahram saling beradu pandang adalah haram." jawabku pada lelaki yang ku tau dia non muslim itu. Dia hanya mengangguk-anggukkan kepala.
"Kenapa begitu ya?" ternyata pertanyaannya masih berlanjut setelah manggut-manggut, kukira tadinya dia sudah mengerti.
"Karena syahwat bisa muncul dari pandangan." jelasku lagi.
"Mbak Killa selalu memakai tutup kepala itu?" lanjutnya.
"Maksudnya jilbab ini?"
"Iya, itu."
Kali ini aku tersenyum mendengar pertanyaannya.
"Karena seorang muslimah harus menutupi auratnya untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang tak diinginkan."
"Kenapa demikian?" bukankah rambut adalah mahkota terindah bagi wanita ?"
"Itu sangat benar." jawabku sembari tersenyum tanpa memandangnya.
"Lalu??"
"Mahkota kami hanya untuk lelaki yang sudah menjadi mahram kami."
Dia terlihat semakin bingung,mungkin dia tak tau apa itu arti mahram. Tapi tampaknya dia tak akan menanyakannya lagi.
Semburat senja makin terlihat. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore tepat. Nenek masih terlihat sibuk dengan kacang yang harus dikupasnya agar esok hari bisa di jual ke pasar. Sedang aku sibuk merapikan baju Nenek dalam lemari.
"Kamu pulang kapan,Nduk ?" tanya Nenek.
"Seminggu lagi Nek,soalnya tadi Abi udah telfon katanya seminggu lagi Mbak Silla di khitbah Mas Imam, jadi Killa harus bantu-bantu di rumah. Nenek juga disuruh ikut kesana."
"Nggak,Nenek suka pusing kalau naik kendaraan jauh." katanya seraya meneguk susu kemasan tadi pagi. Tiba- tiba aku teringat lelaki yang mengantar susu itu.
"Apa lelaki itu setiap hari mengantar susu untuk Nenek?" tanyaku beberapa saat kemudian.
"Maksud kamu Vino?"
Nenek meletakkan kacang dalam ember dengan rapi. Dia terlihat tersenyum cantik dengan jilbab lebar yang menutupi kepalanya.
"Vino sudah seperti cucu Nenek sendiri,mungkin karena Nenek jauh dari Abimu. Dia yang selalu merawat nenek saat nenek sakit,dia sangat memperhatikan Nenek." senyum bahagia itu masih tersungging dibibir nenek. Aku segera menghampirinya,memeluknya dari belakang.
"Killa juga sayang Nenek. Ma'af ya kalau Killa tak bisa menjaga Nenek." bisikku tepat ditelinganya. Nenek membalasnya dengan senyum cantik.
Rasanya ingin selalu dekat dengan Nenek,tapi aku harus bekerja di Jakarta. itu mengharuskanku menetap disana. Tak tega rasanya membiarkan Nenek di desa ini hanya sendiri tanpa sanak saudara,untung ada Vino yang mau memperhatikan Nenek.
"Vino itu baik loh Kil,dia selalu memberikan apa saja yang sekiranya Nenek butuhkan. Kamu berteman saja sama dia. Ya meskipun dia non muslim,yang penting hatinya baik." ujar Nenek.
"Iya Nek, Killa tau itu." jawabku sembari tersenyum.
Sudah 4 hari ini Vino selalu di rumah Nenek sampai sore,alasannya sich membantu Nenek. Tapi kulihat dia lebih banyak mengusikku,diam-diam memperhatikanku,lalu mentertawaiku jika aku melakukan hal bodoh. Ternyata dia adalah lelaki yang baik,asik,dan humoris. Aku semakin tau siapa sosok Vino sebenarnya. Lelaki yang baik, perhatian, lembut, sopan, ramah, dan...... Astaghfirullah hal'adziim, kenapa denganku ini.
"Lusa Mbak Killa udah pulang ya?" tanyanya pagi itu sewaktu mengantarkan susu.
"Iya." jawabku datar.
Dia terdiam. Kulirik wajahnya. Ada raut sedih dalam matanya. Dua hari lagi aku akan kembali ke Jakarta. Rasanya sangat berat....meninggalkan Nenek, Desa ini, pegunungannya, sawah- sawahnya yang indah, juga aku harus jauh dari Vin......hhuuuuuhhhhh,apa sih aku ini. Ya Allah,semoga ini hanya perasaanku saja. Tak ingin aku mencintai lelaki yang tak mencintai-Mu.
Hari dimana aku akan pulang pun tiba juga. Namun tak kulihat Vino datang kemari di pagi itu. Aku menanti teman baruku itu didepan pintu rumah,namun nihil. Sampai supir datang menjemputku pun tak kulihat batang hidung Vino.
"Jangan lagi kau tunggu dia."kata Nenek mengagetkanku.
"Maksud Nenek siapa ?" tanyaku pura- pura linglung.
"Siapa aja juga boleh." balas Nenek genit. Aku cekikikan melihat gayanya.
"Ini,Vino hanya menitipkan surat ini untuk kamu." ujar Nenek seraya memberikan sebuah kertas berwarna pink yang dilipat dengan rapi. Dengan penasaran aku segera membaca isi kertas itu....
Teruntuk Akilla Azzahra.. Aku telah jatuh hati padamu.. Wajahmu membuatku tak mampu melupakan cahaya yang terpancar indah dari sana.. Apakah ini cinta ?? Maaf.. Diam-diam aku memendam rasa ini.. Aku mengagumimu,Killa. Aku kagum akan keanggunanmu.. Aku kagum akan tutur katamu yang indah.. Aku kagum pada senyummu yang penuh makna.. Aku kagum kesetiaanmu pada yang kau percaya.. Aku sungguh kagum, Killa...
Pagi ini kau akan kembali.. Namun tak sanggup aku menyaksikan kau pergi,, ingin rasanya aku bicara tentang rasa ini tepat dihadapanmu... Tapi agaknya aku tak berdaya.. Dengan segenap rasa yang singgah dihatiku,sudikah kau menjadi calon ibu dari anak-anakku ???
Vino Cristiano
Aku tersenyum membaca surat pendek itu. Hatiku sungguh bahagia. Namun aku tau jika ini hanya ujian hatiku saja,maka aku tak ingin terpedaya oleh apa yang Allah tak suka. Sebelum aku pergi kutulis surat balasan untuk Vino.
Vino Cristiano..
Saya telah membaca suratmu... Terimakasih untuk pernyataan itu... Aku ingin tetap setia pada penciptaku... Maka aku akan melangkah bersama orang yang juga mencintai-Nya..
Akilla Azzahra
Singkat. Cukuplah itu balasan yang kukirim untuknya. Semoga dia tak tersinggung dan dapat mengerti dengan alasan yang kupunya.
Lima bulanpun berlalu. Namun aku masih belum bisa melupakan Vino. Rindu,aku merasakan itu. Aku sungguh merasa berdosa pada-Mu,Ya Allah. Sungguhkah Kau sedang menguji hatiku ??
Di sepertiga malam aku kembali memadu romantisme dengan Sang Pencipta. Sakit, kerinduanku pada Vino membuat dadaku begitu terasa perih. Aku rindu saat diam- diam dia memandangku, lalu mengalihkan pandangannya saat aku menyadarinya. Aku juga rindu saat melihat dia menyuapi Nenek,menghibur Nenek. Aku rindu senyumnya yang diam-diam membuat jantungku berdebar saat melihatnya. Aku benar-benar merindukannya.
"Ya Allah, jika suatu hari nanti aku harus jatuh cinta,maka cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk lebih mencintai-Mu. Namun agaknya hati ini telah Kau uji. Aku akan berusaha untuk mengatasi rasa ini, Ya Allah... Demi cintaku pada-Mu, demi kesetiaanku pada-Mu, maka permudahkan itu, Ya Allah. Izinkan aku mencintai ikhwan yang sekiranya dia mampu menjadi imamku menuju keridloan-Mu. Hamba mohon dengan sangat...." tak terasa air mataku menetes. Aku takut rasaku pada Vino membuat cinta Allah berkurang padaku,aku benar- benar sangat takut akan hal itu.
Pagi ini hujan datang lagi. Dari kusen jendela kamar kunikmati indahnya hujan yang mampu menentramkan hatiku. Kulihat ada seorang lelaki berteduh di teras rumah. Sarung, baju takwa, dan peci yang dipakainya membuatku menerka bahwa lelaki itu baru pulang dari pengajian yang diadakan di masjid usai shubuh tadi. Namun aku tak mengenali sosok tubuhnya, karena dia membelakangi pandanganku. Sepertinya tetanggaku tak ada yang seperti itu. Lalu siapa ?? Aku segera keluar rumah untuk memastikan sosok itu. Kuhampiri lelaki berbadan tinggi semampai itu untuk menghilangkan rasa penasaranku.
"Assalamu'alaikum, akhi." sapaku agak sedikit takut.
"Wa'alaikumsalam Warohmatulloh..." jawabnya seraya membalikkan badan.
DEG...!!!!! Jantungku seakan-akan lompat dari tempatnya setelah melihat wajah itu. Vino, itu Vino. Bermimpikah aku ? Atau mataku sudah mulai ada gangguan ??? Dia tersenyum manis.
"Maaf Kil, tadi aku habis dari masjid. Ternyata di jalan hujan, jadi aku numpang berteduh di teras rumah kamu." jelasnya tanpa mengurangi senyumnya.
Dari masjid ??? Berteduh di rumahku ??. Ngapain dia ke masjid ?? Kok dia tau rumahku?? Aku tetap terdiam ditempatku berdiri dan tak mengeluarkan suara sedikit pun. Rasanya masih seperti tak mungkin. Lalu sarung, baju takwa, dan peci yang dikenakannya ??? Banyak tanya dalam otakku,dan aku tak sanggup menanyakannya. Rasanya bibirku mendadak keluh di hadapan makhluk bernama Vino itu.
"Kenapa kamu diam saja?" tanyanya kemudian.
Aku hanya menggelengkan kepala. Terdiam melihat Vino yang sibuk dengan sarungnya yang sudah basah kuyup.
"Kamu tau rumahku?" akhirnya mampu juga aku mengeluarkan suara.
"Iya,Nenek memberikan alamat rumah kamu."jawabnya ramah.
"Sejak kapan kamu di Jakarta?"lanjutku mirip polisi yang sedang menginvestigasi tersangkanya.
"Tiga bulan yang lalu. Aku bekerja disalah satu perusahaan swasta di Jakarta."
Kembali aku melihat perubahan dari penampilan Vino. dari atas kebawah,dari bawah keatas, kuperhatikan penampilannya yang tak biasa. Vino tersenyum melihatku.
"Aku sudah jadi muallaf, Kil." katanya. Mendengar itu aku hampir tak percaya.
"Apa ????" tanyaku memastikan bahwa apa yang kudengar saat itu memang tak salah. Vino kembali tersenyum padaku.
"Iya, aku sudah menjadi muslim." jawabnya.
"Alhamdulillah......." aku benar-benar bahagia mendengar itu.
"Aku sadar bahwa hanya Allah lah yang pantas untuk disembah." katanya.
"Demi Allah,Vin. Aku ikut senang."
Selesai juga percakapan itu setelah hujan reda. Vino harus kembali ke kostnya. Dan aku kembali dengan keheranan keherananku selanjutnya. Vino yang sekarang adalah seorang muslim,inikah jawaban dari doaku, Ya Allah ???.
Tiga bulan dia di Jakarta tapi tak menghubungiku,kenapa ?? Apa rasa yang dulu sudah hilang dari hatinya ? Tiba-tiba ada rasa khawatir di hatiku. Padahal tak perlulah aku memikirkan itu,yang pasti Vino sudah menjadi seorang muslim saja aku sudah sangat bersyukur.
Selang beberapa hari kemudian Vino mengirim sebuah pesan pendek untukku..

Assalamu'alaikum wr wb.. Akilla Azzahra..
Tiga bulan aku telah memperhatikanmu dari jauh... Memandang seseorang yang mungkin Allah takdirkan untukku.. Aku tak tau dengan apa aku bisa pantas bersanding denganmu.. Namun aku mencoba,ukhti Killa... Aku mencoba belajar islam seperti apa yang kau syaratkan.. Dan kau tau apa yang ku temui,ukhti ???
Keindahan...
Keajaiban...
Kasih sayang yang sesungguhnya... Dan Allah yang kusadari telah memberiku hidup.. Hatiku tergugah ketika untuk pertama kalinya aku belajar membaca Al-Qur'an.. Al-Ikhlas,surat itu yang membuat dadaku sakit... Surat itu yang membuat aku merasa menjadi makhluk penuh dosa... Surat itu yang membuatku merasa bahwa memang Allah-lah Tuhanku yang sesungguhnya... Surat itu juga yang membuat hatiku menyuruh lisan ini berucap syahadat... Kini aku telah mampu mencintai Allah, sama seperti yang kau harapkan.. Sungguh itu mengurangi cintaku untukmu,,, Namun benar-benar hanya kau akhwat yang singgah dihatiku,ukhti.. Maka atas nama cintaku pada-Nya, kembali kubertanya... Apakah kau bersedia menjadi istri dariku ?? Ibu dari anak-anakku kelak ??? Menantu dari orang tuaku ??? Dan bidadari untuk dunia dan surgaku ??? Semoga Allah menjodohkan kita,ukhti Killa..

Amiin Allahumma Amiin.
Wassalamu'alaikum wr wb,,
Moch. Tajuddin Alvino

Aku bahagia membaca pesan itu. Pesan singkat,namun kurasa terlalu panjang untuk kuanggap itu singkat. Aku menghela nafas panjang. Bersyukur atas apa yang Allah berikan padaku. Bersyukur karena Allah telah menjawab doaku dengan jawaban yang lebih indah. Dan yang pasti aku bersyukur karena Allah mengizinkan Vino menjemput hidayahnya, dan itu bukan karenaku,tapi karena firman-Nya...
Al-Ikhlas (memurnikan keesaan Allah)
1. Katakanlah : "Dialah Allah, Yang Maha Esa".
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula di peranakkan.
4. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.

Kholish Ahmad

Dalam Naungan Tasbih Cinta


couple-in-differend.jpeg  
Ketika lubuk terkecup asmara
Siapa daya membendung gemuruhnya
Namun luka yang telah menganga
Tak akan sanggup menghalang hakikat cinta
Di ujung utara pulau jawa
Pujangga cinta dan dara jelita
Rela merana demi membuktikan getar getar cinta
Dunia dan kilau permata
Tak akan mampu menghibur sang pujangga
Teras hati gersang kerotan serasa
Hanya seulas senyum sang dara
Mampu membuat bualan mimpinya
Terjaga dibawah Naungan tasbih cinta

<

Seulas senyum senja, membentang memenuhi hamparan cakrawala, dercak-dercak jingganya menebar merata menghiasi angkasa raya. Salah satu lukisan ilahi yang mempesona. lutfi yang sudah dua tahun nyantri di bumi lantani tersenyum penuh suka cita, hatinya riang gembira, tak henti hentinya iya memandang kota tuban, tanah kelahiranya.’’sebentar lagi’’ pikirnya ketika bus mutiara yang ditumpanginya singgah di terminal kota Tuban. Tiada yang membuatnya lebih bahagia dari pada liburan dan pulang ke kampung halaman.
Akhirnya Setelah salam salaman sama orang tua, saudara-saudara, semua famili di rumah, dan tak lupa ia juga mampir menyapa tetangga dekatnya, lutfi yang memang bertampang lumayan kece itu melepas penatnya di taman belakang rumah yang penuh dengan tanaman hias.
‘’assalamualaikum’’ sebuah suara menengahi kesendiriannya, suara yang tak asing di telinga lutfi walau ia telah lama meninggalkan kampungnya. Ia menoleh.
‘’Waalaikum salam.. hai farid! Gimana, wah tambah gemuk aja nich....’’ sahutnya seraya memberikan tempat pada teman lamanya itu untuk turut bersantai menikmati tanaman hiasnya. Obrolan ringan karena kerinduan pun mulai mengalir di antara keduanya..
‘’ea lut, entar malem ada pengajian nich, tempatnya di rumah H. Syafi’i, seberang jalan tuh!... "sela farid sembari menunjuk rumah di pinggir jalan raya yang di bentangi dengan pagar besar bak istana kerajaan.
"Ea... insya allah’’ jawab lutfi datar.
‘’pokoknya kamu harus datang, ok! Udah ya, assalamualaikum’’ Farid berpamitan.
‘’Waalaikum salam” jawabnya. Lutfi tersenyum simpul memandang sahabatnya lenggak lenggok berlalu. Biasa “jemblong” tuh!.
*****
Acara tasyakuran di rumah H. syafi’i tampak meriah. Semua tamu yang mayoritas wong kopyahan  atau jilbaban tampak bersuka cita, terhanyut oleh lantunan nasyid annabawiyah lantany. Tak ketinggalan Lutfi tampak bersahaja dengan setelan baju takwa putih yang juga berbaur bersama. Bibirnya tiada henti bersholawat seiring lagu, sementara penglihatannya mulai menyapa seluruh isi ruang yang penuh orang. Mereka adalah keluaga islami yang memancarkan cahaya keimanan dan berkah dari setiap sisi dinding rumahnya. Lafadz agung Allah, gambar orang orang yang berjasa di masanya seperti para wali, kyai besar dan juga bapak presiden Abdurrahman Wahid terhias di sepanjang dinding.
Namun diam diam Lutfi menemukan sebentuk bidadari di penghujung tatapannya. Sebelum acara selesai, lutfi sempat berkenalan dengan seorang dara jelita itu, wajahnya yang ayu dibalut jilbab dan sepasang mata bak permata yang tidak pernah di temui oleh penyelam di sepanjang   samudra membuatnya tersihir oleh rasa pesona. “Siti Zulaikhah”, begitu iya menyebutkan nama. Lutfi tidak dapat berkata, ia mencoba menahan gemuruh lubuk hati yang kian membahana dan mulai meneruskan perkenalan. “ Lutfi Mabruri”.
Zulaikhah hanya menundukan  kepala, cahaya aura lutfi telah memenjarakan hatinya. Tanpa sadar ada getaran yang menyala di sudut hatinya. Walau pada pandangan pertama kedua, detak hati insan ini tak bisa berdusta, bara asmara telah menyala dan berkobar menerangi istana atas nama cinta.  Tak ada kata terucap, hanya isyarat kerlingan mata yang syahdu memenuhi waktu mereka, sampai acara selesai.
*****
Waktu tak pernah berhenti menelan ruang kisah manusia. Lutfi dan zulaikhah, walaupun hanya merangkai bayangan syahdu, mereka  bahagia  dan tidak lelah merajut siang dengan syair-syair indah membingkai malam dengan lagu-lagu rindu. “duhai khusni, bantulah hamba yang lemah ini”
“emang ada apa?” khusni tampak mengerutkan kening, wajah sobatnya pucat. “kamu sakit?” sambungnya lagi.
“karena sakit ini aku menemukan kenikmatan yang tiada tara, suatu kelezatan yang terilham dari syurga.” . mimik muka lutfi serius, khusni hanya melongo heran. “kenapa nih anak,” pikirnya dalam hati. “tolong serahkan surat ini pada zulaikhah” tangan lutfi gemetar menyerahkan surat pada khusni.
“oh,.. ini ta masalahnya, kirain ada apa. Ok deh !”
“sampaikan salamku padanya”, suara lutfi kian serak ada titik linang tertahan di pelupuknya.             Setelah khusni berlalu, lutfi tak mampu menahan air mata, ia menangis karena bahagia, sepatah sayapnya telah di bawa oleh khusni tuk di persembahkan pada sang kekasih.
“zul, ini dari lutfi, dia juga nitip salam buat kamu” khusni menyerahkan sepucuk surat pada zulaikhah dan langsung pamit pulang.
  Teruntuk adinda siti zulaikhah
Duhai sepasang sayap rinduku. Ketika siul camar mendenting. Dawai-dawai asmara. 
Seisi alam teriak cemburu. Saat ku rengkuh lukisan indah senyumu. Duhai belahan sanubari. Saat waktu mulai menghapus kisahku. Kutemukan bias rinduku untukmu. Hingga tak henti alam mimpiku. Mengukir percik percik kilau auramu.
Duhai separuh nafasku. Hesrat hati merangkai kisah mempesona. Bersama sang adinda, menelusuri indahnya taman nirwana. Harap hati bingkai asa ini tak terlalu maya tuk jadi nyata Maukah dinda merajut serat-serat rindu bersama musafir cinta ini?.  
Makhluk lemah, lutfi mabruri .  
Brak!!, zulaikhah tak sadarkan diri, panah-panah rindu telah menusuk dan merobek-robek pikiran jernihnya. Setelah sadar, dengan langkah lunglai ia mengambil wudhu, lalu shalat dua rakaat. Dalam doa ia menangis sejadi jadinya “ Robby,.. engkau maha mengerti walau hanya sebisik hati, haruskah diri menghabiskan sisa akhir nafas hidupku, hanya terpaku merindu, membiarkan diri lupa akan kehangatan kasih-Mu. Robby... segarkanlah gersang lubuk dengan tetesan agung rahmatmu, sungguh nirwana cinta telah menghabiskan waktu tuk bercumbu bersama-Mu... amiin..” Sekali lagi zulaikhah pingsan, mukenanya basah oleh air mata yang menghiasi cawan cintanya yang telah mengekang detak jantungnya.
***
Di ufuk timur nan jauh di sana, sang fajar masih tersenyum elok menghiasi tebing-tebing cakrawala bersama lelehan air mata, zulaikhah menulis balasan surat pada lutfi.segala rasa, segala cinta , segala duka ia tumpahkan pada secarik kertas di hadapanya. Setelah selesai ia mencium beberapa kali sebelum di titipkan pada khusni. “ ya robby.... selamatkanlah dia sampai tujuan, karena dia membawa separuh nafasku. Amiin...” ratap zulaikhah pada relung hatinya.
Buat insan yang ku puja Atas nama cinta... Yang telah mengukir prasasti-prasasti suci. Di retak dan dinding sanubari. Hanya seulas senyum sang kekasih dinanti. Ketika beratus kali angan tersuruk-suruk. Menelusuri dimensi dengan segenggam sunyi.
Duhai musafir cinta
Di setiap langkahmu ku dengar. Dentingan syair-syair rindu yang tulus. Berirama bersama alunan lagu.  Yang menyatukan cinta dan rindu.
Wahai pelipur laraku.
Di saksikan siraman sang purnama. Mari kita meneguk rasa di cawan cinta. Tuk mengikrarkan satu kata cinta Semoga perjalanan kita nanti di ridhoi Allah sang maha adidaya. Amiin...
Perindumu.
 
Di iringi derai air mata, ia bersujud syukur, syukur atas panah cintanya yang terarah. Tepuk cintanya  Tak sebelah. “ ya ilahi... dzat yang maha mengetahui segala detak-detak hati hamba. Bukan maksud hamba memadumu, diri tak punya daya tuk berpaling dari lukisan syurga yang engkau ilhami.”
Lutfi hanya bisa mengadu pada sang rab nya. Tak mungkin ia menemui sang kekasih untuk mengobati sakit rindu, karena syariat melarangnya. Memang tidak ada kata toleransi dalam agama islam tuk memperbolehkan pacaran.
Tak terasa 14 hari terlewati antara lutfi dan zulaikhah memadu kasih, merangkai rindu hanya melewati tarian pena, namun mereka tetap bahagia merajut kasih di “alam maya”.  Seharian lutfi nampak gelisah, karena besok sudah harus balik ke PPS, dalam hatinya ada dua sisi yang berkecambuk, “antara cita-cita atau pesona cinta”. Tak ada jawaban atas pertanyaan hatinya. Hari rabu tanggal 24 R. Awal, ia memutuskan balik tepat waktu ke PPS.  Yach...! demi tholabul ilmi, ia bungkus  cintanya dengan harapan yang mulia, demi syiar agama ia kekang gumuruh jiwanya dengan tasbih dan istighfar. Demi cita-cita suci ia bingkai rindunya dengan dzikir dan sholawat.
Sebelum berangkat, lutfi menemui khusni yang telah membawa rindunya pada zulaikhah. “selamat jalan sauaraku, insya allah dengan mendekatkan diri pada sang khalik engkau mampu meredam nafsu cintamu” ucap khusni lirih, mereka tak mampu menahan air mata dalam rangkulan dua sahabat fillah. Khusni sekarang menuju rumah zulaikhah, surat terakhir dari lutfi ia pegang erat-erat, ada perasaan iba dan bangga pada perjalanan cinta kedua insan ini.
Buat habibah fillah Habibi.... bersamamu hati menemukan kasih syahdu. Barsamamu angan merasakan hangatnya rindu. Bersamamu asa merangkai serat-serat rasa. Bersamamu jiwa membingkai kasih mempesona. Kasihku....
Selama angin musim semi menggoyangkan helai-helai cendan. Tak kan henti denyut nadiku merajut indah di hela aksara namamu. Demi semua penghuni semesta.  selama hempas semilir senja, Tak lelah melambaikan janur kelapa. Menghabiskan waktu merangkuh rindu.   Sekarang yach... sekarang... Mungkin kita harus meregangkan rindu ataupun cinta yang menggebu. Demi cinta demi masa depan yang bercahaya. Insya allah kita akan sebenderang purnama
Kasihmu Lutfi mabruri.
  “selamat  jalan pangeranku... moga kita menemukan sisa-sisa percik rahmatnya. Insya allah sampai kapanpun aku akan menunggumu wahai pujaanku”. Dengan cucuran air mata zulaikhah mengecup lembut surat terakhir dari pujaanya.

TUHAN LEBIH MENYAYANGIMU

Angin di pagi itu berhembus sangat pelan. Sementara suara-suara deru ombak didepan Pantai cirocok Pariaman, terasa menggesek telinga. Tepatnya didepan rumah yang berjejeran, tampak seorang gadis yang cukup dewasa melamun dengan pandangan yang terlihat kosong. gadis biasa itu bernama Ines. Wajahnya menggambarkan dirinya yang terus dalam kesepian. Apalagi kesunyian itu mengingatkannya pada seorang pemuda yang membuat hatinya terasa sakit. Siapa lelaki itu? Dialah lelaki yang selalu diidamkannya . Sayangnya cinta gadis itu bertepuk sebelah tangan. Tapi tak bisa juga lelaki itu disalahkan. Karna ia tak kena mengena tentang perasaan yang melanda Ines saat itu. “Bagaimana aku harus menyalahkan semua ini padanya? Sedangkan ia tak pernah tahu bagaimana jeritan hatiku saat berhadapan dengannya”. Keluh gadis itu dalam hati.
“Tunggu!!!!!! , Jerit wanita itu dalam menghentikan keluh kesah perasaannya. “Kenapa aku tak bilang saja padanya. Tentang rasa yang menggila ini. Atau kutitipkan saja salamku untuknya melalui orang yang dekat dengannya. Kenapa tidak, ini pasti bisa membantuku. Tapi ini kan gengsi. Dan menurutku itu harus dijaga. Habis harus bagaimana ?” ucapnya dalam resah yang berkepanjangan.
Gila….,dia memang sudah gila dengan sosok lelaki yang memiliki aura berbeda ini. Bedanya bukan karna tampannya saja. Tapi sholehnya. Ia tak pernah temui lelaki yang sholeh seperti itu di zaman yang bagitu pelik ini. Susah memang mencarinya. Saat ia masih hanyut dalam bayangan pemuda itu, datang Aira adik nya yang biasanya sengaja mengulahnya itu. Karna Aira tahu, selama ini kakaknya tak pernah menyukai lelaki sedemikian rupa. Hingga mampu mengubah air tenang menjadi ombak yang menerjang di lautan.
“kak, kok segitu sukanya si kak ma tu cowok? Tanya Aira penuh penasaran. Ines hanya bisa tersenyum kecil mendengar gaya bicara adik bungsu nya itu.
“kamu masih kecil Ai, nanti kalau Ai dah gede pasti ngerti. itupun kalau prinsip yang Ai tanamkan tak jauh beda dengan kakak.
“emang apa bedanya tu cowok dibanding yang lain?sampai kakak yang ngak pernah peduli tentang hati kakak yang kan resah sendirian. Dan kenapa bisa membuat jiwa kakak jadi terenyuh gitu? “eee maksud kamu apa? Terenyuh gimana? Anak kecil tahu apa?
“alah...kakak kayak ngak tahu aj ma perasaan sendiri..., “ooo adik kakak dah berani cari-cari tahu tentang isi hati kakak ne? Ya udah, kakak bilangin ya,kakak tu memang suka sama lelaki itu karna sosok yang seperti dia itu susah ditemuin.... Kamu ngerti?
“ngak ngerti-ngerti banget.
“ya itu tadi, susah ngomong sama anak yang masih dibawah umur..Aira, kakak meminta kamu jangan gangguin kakak dong, banyak tugas kuliah ne...sana sana keluar.....kakak mo konsen tau. Kalo ada kamu nanyain hal yang sama tiap harinya,pusing tau ngaak,,....
“oke kakak ku sayang, aku tak kan mengganggumu memikirkan dambaan hatimu itu.he....
Diketika hari mulai meredam, mentari hanya tersenyum sedikit saja. Ines masih terdiam tanpa kata, karna masih memikirkan pemuda yang syiak itu. Ia merasa hal ini adalah yang paling bodoh yang dirasakannya. Tapi ia tetap optimis, dan selalu memberi luang kecil dalam setiap kesibukannya untuk berusaha mendapatkan perhatian lelaki itu, walau sedikit saja.
Saat itu juga ia mencoba hempaskan tubuhnya yang lunglai itu diatas kasur. Jiwanya tampak terasa sedikit tenang. “Aku mengingatnya saja sudah setenang ini, apalagi bisa hidup dengannya”. Fikir gadis itu dalam hati lagi
Ya Tuhaaaaaan…..kenapa tak Engkau jadikan saja dia jodohku?. Apakah aku tak pantas berdampingan dengannya? Keluh gadis itu sambil memperhatikan langit-langit diatas kamarnya itu.
Tiba-tiba saja terdengar satu suara yang membuka pintu kamarnya Ines. Spontanitas saja ia terperanjat. Setelah dilihat-lihatnya lagi, ternyata muncul satu wajah sederhana milik kakak sulungnya Anita.
“Din kamu ngak ngampus hari ini?
“ngampus lah kak, tapi kok badan ku loyo begini yaq,
“emang loyo mikirin apa?
“mikirin bang Adrian kak....hee
“ya ampun....kamu tu ada-ada aja dech, masak Adrian anak orang terhormat itu yang kamu suka?
“emangnya salah kak?cinta ya cinta kak, mau gimana. Aku suka juga karna imannya kok.
“karna tampan dan mapannya juga kan?
“pas banget!!!!!! Kakak kan paling tahu selera aku. Lagian Tuhan juga beri anjuran tuk mencari pendamping yang terbaik, yang bisa menafkahi keluarga. Aku juga tak tega bila nanti punya suami, mama sedih memikirkan nasibku yang terkatung-katung. Aku tak sanggup melihat sedih diraut wajah mama kak.
“ya iya sih, tapi kalo suka si Adrian itu, kamu mesti mikir panjang dulu, dia suka ngak ma kamu? Ya Ampun Nes....kamu tu mimpi ketinggian.
“siapa bilang ketinggian?wajar kok kalo kamu bisa suka ma si Ad itu. Kamu ngak salah menyukai orang. Lagian dia juga lelaki yang amat baik yang pernah uda temui.
Ternyata uda Ines yang umurnya masih dibawah Anita, menyanmbung perkataan itu dari belakang. Ia sepertinya sangat mendukung perasaan adiknya itu. Karna si Ad adalah teman masa sekolahnya. Jadi sedikit banyaknya udanya sudah tahu banyak tentang lelaki itu.
“oooo jadi uda ngedukung aku ne?
“ya, iyalah...dia memang lelaki yang baik. Sholatnya aja rajin, berpendidikan tinggi. Apalagi soal agama. Tapi uda ngak tahu pasti kenapa juga si Ad itu belum punya istri sampai sekarang. Padahal dah mapan banget berumah tangga.
“itu karna lefelnya tinggi...(sambung Anita itu lagi)
“belum dapat yang di hati kali da, atau dia tu nungguin aku menjadi yang terakhir di pelabuhan hatinya...he
“gaya tak boleh tahan......sahut Anita lagi mengusik. Ya udahlah dek..kejar kalo bisa.
Perdebatan yang berlangsung sengit dengan kakak nya itu, memberikan satu bayangan hitam pada Ines. Ia tiba-tiba saja ragu dengan keinginannya tuk ingin memiliki pria tajir itu. Agaknya ia masih sedikit membenarkan juga ucapan kakaknya. Kini ia sudah mulai merasa tak pantas. Apalagi ibunya Adrian prnah menjadi majikan ibunya Ines. Ia menganggap takkan mendapatkan restu. Namun harapan dan keyakinan itu masih melekat dalam hatinya. Tak tahu kenapa ia punyai rasa yakin saja saat itu.
Esok disiang harinya, Ines teringin berjalan sendiri saja. Sambil menikmati pemandangan dibelakang rumah, selain deru ombak yang menerjang, ia bisa berteduh dibawah dahan-dahan pohon pinus...daunnya juga ramai. Yang mampu memberikan kesejukan sampai kedalam hatinya.
“andai perasaan ini bisa abadi, aku ingin rasakan hati dan jiwa yang sedamai ini setiap harinya. Berada di dahan teduh. Ibaratkan aku bisa memiliki seseorang tempat ku bersandar, agar aku bisa merasakan kesejukan ini selamanya. “o ya?impian yang bagus....
Ines sungguh terheran, dari mana datang suara yang menyambung begitu saja kalimat yang telah ia rangkai secara indah itu. Ia sepertinya sedikit merasa terganggu. Karna ia tak ingin siapapun yang menggangunya melamunkan pria idamannya itu. Makanya ia memutuskan tuk sendiri saja dibawah pohon ini. Namun karna rasa penasaran, ia langsung menoleh kebelakang beberapa kali.
“Ya ampun..sssssssttttttt,dug..dug..dug..denyut jantung Ines sepertinya berdetak sangat kencang dan keras. Ternyata itu adalah suara yang tiada diduga tetapi dinanti- nanti bisa menyahut perkataanya. Lega sudah,... Suara yang diharap-harap itu sekarang telah berada didepan matanya. Yang bisa berkomunikasi dengannya secara langsung, dekat dengan ditelinganya.
“kenapa Nes? Uda mengganggumu?
Ia tak tahu harus berbuat apa dengan suasana hati yang terjepit itu. Bagaikan mimpin yang lewat dimalam penuh kalbu. Bagaikan jiwa yang berpadu dengan tiupan angin sejuk. Bagaikan damai menikamati dunia luar hatinya yang polos akan pengalaman tentang yang namanya perasaan.
“tidak, jawab ku dengan singkat.
“boleh aku berbicara sesuatu denganmu? Pinta lelaki itu dengan teramat sopannya. Sedangkan detak hati gadis itu semakin kencang tak beraturan. Mungkin sekarang sudah bisa terdengar sampai keluar hatinya itu.
“Ya Allah inikah indahnya cinta yang Engkau titipkan untukku”? Ucap wanita itu dalam hatinya yang sedang bermuara.
“boleh uda, silakan mau bicara apa? Lekas saja uda, karna tak baik pula ditempat seperti ini kita berduaan.
“itulah sebab uda ingin meminta Ines ikut uda kedepan pantai sana. Disana ramai Orang. Itu lebih baik untuk kita berbicara. Yuk...?
Ines menanyai hatinya saat itu, Tapi ia tak bisa utarakan dengan jelas..yang pasti ia telah merasakan kenyamanan yang luar biasa. walau masih ada rasa takut. Karna dengan berbicara dekat dengan pemuda itu, bisa saja kan membawa fitnah.
Saat ajakan pemuda itu diterimanya, ia dengan orang yang mencopot jantung ku itu berjalan dengan perlahan. Tapi jarak diantara mereka terbentang cukup jauh. Mereka sepertinya sengaja mengambil jarak seperti itu. Karna merasa enggan juga terlalu dekat dengan yang bukan muhrimnya. Apalagi Ines juga tahu pemuda itu juga seseorang yang sangat menjunjung tinggi nilai agama. Inipun dilakukannya karna sepertinya pemuda itu memang ada keperluan penting.
Setiba didepan pantai yang bertemankan ombak, Adrian mengajak Ines duduk ke warung yang sangat banyak pendatangnya. Wajah Ines terlihat sedikit melegakan. Karna mereka berbicara didepan ramai orang. Jadi, selagi bersikap sopan, pasti penduduk pantai itu tak kan marah, apalagi menebar fitnah.
Saat ini pria tampan yang berkemeja rapi itu sudah duduk didepan Ines. Dan pembicaraan itu pun berlangsung....,,
“mmm terima kasih Ines sudah mau mendengarkan apa yang akan uda ucapkan. Walaupun uda belum banyak mengenal tentang Ines, disini akan bisa membuat kita saling mengenal. Tapi uda sudah lama juga memperhatikan Ines saat kita bersua dalam kondisi manapun. Apakah itu dirumah Ines sendiri, disaat uda meminta pertolongan udanya Ines. Atau pun saat bersua dijalan, dan paling sering saat keluar dari mesjid ketika kita pulang sholat tarwih.
“apa? Berarti selama ini uda juga perhatikan Ines?
“ya, benar. Ines tak pernah tahu atau merasakannya?
“Ngakkk....tapi kalo Ines boleh tanya yang meminta uda datang temuin Ines siapa? Uda Ines kah itu?
“ya,,,
“kalo begitu pasti cuman segan ma uda aja kan?
“bukan sekedar segan, tapi uda sudah bicara dengan uda Ines bahwa uda akan melamar Ines menjadi istri uda. Jadi uda ngajak Ines kesini hanya untuk menanyakan jawaban yang benar-benar pasti dari Ines. Bagaimana?
“Ya Allah...apa aku tidak sedang bermimpi? Tapi bagaimana dengan keluarga uda, apa mereka setuju dengan semua ini?
“ya setuju lah, uda pun tak kan menikah jika tak dapat restu dari beliau. Malah mereka yang meminta uda cepat-cepat melangsungkan pernikahan denganmu.
“Alhamdulillah ya Allah,impian yang tak mungkin rasanya kudapatkan, ternyata dengan izin-Mu aku berhasil mendapatkan orang yang benar-benar aku sukai karna Mu. Engkau mengabulkan segala do’a-do’a ku. Memang tak ada yang takkan mungkin jika Engkau berkehendak.
Ternyata dalam kebahagian mendengar kata-kata lamaran itu, Adrian sudah tersenyum kecil saja melihat kearah Ines. Cara ia melihat tak bisa menyembunyikan rasa kebahagiaan yang terpancar diwajahnya. Mereka sadar, memang tiada yang tak mungkin didunia ini. Bahkan cara mereka bertemu pun suatu kisah yang tak bisa diduga dan ditebak. tak sangka dalam diam mereka sama-sama telah jatuh hati.
Malam harinya mata gadis itu tak bisa tertidur. ia hanya terbayangkan bagaimana pemuda itu bisa menjadi calon suaminya. Apalagi dimulai dengan ungkapan bicaranya yang halus itu. Itupun pertama kalinya Ines mendengar ucapan yang selembut itu dihadapan mana-mana lelaki. Karna biasanya walau Adrian sering datang kerumah Gadis itu, Ines tak pernah menangkap mata Adrian meliriknya sekalipun. Pemuda itu hanya tersenyum kecil, itupun hanya sekilas. Ines hanya bisa mengartikan senyuman itu alakadarnya. Tak berlebihan. Anehnya lagi, tak sedikitpun Ines menyadari kalau pemuda itu telah jatuh hati pula padanya. Sungguh pandai lelaki itu menghindari pandangan.
Akhirnya setelah dua keluarga restu atas harapan mereka, mereka pun melangsungkan perkawinan. Tepat di pagi hari nan cerah, jarum jam telah berada pada posisi angka sepuluh, pemuda yang bernama Adrian itu resmi menikah dengan gadis biasa yang tak jauh tinggal didekat rumahnya itu.
“sah.....?.....sah? tanya penghulu pada para saksi.
“sah................., sahut para saksi serentak dengan semua keluarga, sahabat, tetangga yang hadir di akad nikah ku pada hari itu.
Setelah akad nikah selesai, tampak diraut wajah mereka sedang merasakan kebahagian yang teramat sangat. Tiada kebahagiaan yang lebih dari ini sebelumnya dari apa yang pernah mereka rasakan. Dalam tangis Ines melafaskan satu kalimat didepan suaminya tercinta, “Alhamdulillah , akhirnya Tuhan telah mempertemukan cinta dan kasih sayang kita. Semoga hidup baru yang kita tempuh ini, selalu mendapat restu dariNya.” “amin...jadilah istri yang sholeha buatku, kata suaminya itu sambil mengecup kening istrinya untuk pertama kalinya. Terlihat sekali diwajah mereka kemesraan yang sebenarnya. ketika kemesraan itu dilakukan dalam ibadah, dibawah ridho Allah...setelah dinilai sah dimata manusia,dan sah dimata Allah.
Dalam kebahagian yang masih bermuara, Ines dan suaminya itu langsung naik kepelaminan. Marawa terpasang sangat indah. Hiasan pelaminan itu dihiasi dengan untaian-untaian kain segitiga panjang berwarna perak. Yang menggambarkan ciri khas,tradisi atau adat-istiadat orang awak itu. Setelah akad nikah selesai, kebiasaan didaerah Minang tepatnya di Kota Payakumbuh itu, langsung mengadakan pesta (baralek) dengan mengundang seluruh kerabat, teman dan orang sekampung.
Sungguh tiada pernah diduga, gadis yang baru saja melepaskan masa lajangnya itu, kebahagiaannya telah berubah. Baru sekejap saja ia duduk berdua dipelaminan , Ia melihat ada yang aneh yang terjadi pada suaminya Adrian. Ia pun tak tahu jelas kenapa.. Wanita itu berusaha memperhatikan dengan teliti apa yang terjadi pada suaminya itu, “uda kenapa?
Wanita itu bertambah ragu, karna suaminya tak menjawab. Adrian hanya memegang kepalanya dengan sangat kuat.
“ Ya Allah,kepalaku sakit..., kata lelaki itu sambil menatap istrinya lekat.
“Dik maafkan uda sudah tak memberitahumu tentang kondisi uda...umur uda memang tak panjang, makanya sebelum pergi, uda mau kamu jadi istri uda. Didunia kita berpisah, di akhirat kita pasti kan bertemu. Jangan lupa laksanakan perintahNya...dan...... Dengan segera wanita itu membisikkan kalimat Asyaduallailahaillalloah, wassyaduannamuhammaddarosululloh..... ketelinga suaminya.”
Kalimat itupun dengan lancar diucapkan oleh Adrian nan sholeh itu. Kini entah apa yang dirasakan wanita yang baru menikah itu. Suami yang teramat dicintainya pergi sekelip mata tanpa diduga. Mungkin hatinya telah menjerit ketika suaminya itu melepaskan genggaman dari jemarinya yang halus. yang tadinya berada kuat dalam genggamannya. Wajah suaminya itu kaku didepan matanya. Tubuhnya terbujur tak berdaya. Aliran darah suami itu telah hilang dibawa arus kematian. Terpisahlah Nyawa dan badan dari sosok Adrian. Sepertinya Ines ingin lepaskan teriakan dalam hatinya itu. Tapi ia tak mau melepaskan suaminya nya dengan air mata. Dicobanyalah tuk menahan rasa perih yang menggebu itu, yang seakan menghantam jatung dan jiwanya...
”ya Allah.....inikah takdir ku? Kenapa begitu cepat Engkau mengambilnya dari sisiku.....padahal setengah mati aku sangat menyayanginya. Namun dalam keikhlasan ku ya Allah, aku relakan ia tuk kembali padamu. tabahkanlah aku ya Allah...Asstaffirullahal’azim.....
Terakhir hati kecil wanita yang sudah menjadi janda itu mengucapkan... “selamat tinggal suamiku tercinta, tenanglah di alam sana,aku sadar bahwa Tuhan lebih menyayagimu...”

PROFIL PENULIS
NAMA : FITRIANA
DELVIS PANGGILAN : NANA
TTGL : PAYAKUMBUH, 20 MARET 1986
AGAMA : ISLAM
JENJANG PENDIDIKAN : TK AL- IKHLAS, SD 06 PAYOLANSEK, SMPN 04 PYKBH, SMUN 01 PAYAKUMBUH, MAHASISWA STKIP PAYAKUMBUH
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
HOBI : MENULIS
CITA - CITA : PENULIS
ALAMAT : JL. FLAMBOYAN NO. 47 KEL.PAYOLANSEK.KOTA PAYAKUMBUH.SUMATERA BARAT (26225)

Keindahan Berbalut Jilbab Warna Ungu


Fajar, Lukman, Sarah dan Wulan adalah anak-anak yang bersahabat sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Usai kelulusan dari SD, Fajar, Lukman, Sarah, dan Wulan melanjutkan sekolahnya ke SMP. Dan Sarah tetap memakai jilbabnya, meskipun banyak teman-temannya yang tidak berjilbab.
Memasuki jenjang SMA, mereka mulai berpelencar masing-masing. Wulan dan Sarah mondok di tempat yang sama. Lukman ikut dengan neneknya, dan kemudian mondok juga, untuk memperdalam ilmu agama. Fajar sendiri, ikut mondok dengan kakaknya. Hubungan persahabatan merekapun sedikit renggang akibat kurangnya komunikasi.
Rasa suka Lukman terhadap Sarahpun, ia simpan dalam hati. Berharap, suatu saat ia bisa hidup dengan Sarah. Orang yang selama ini ia idam-idamkan. Sampai ia pergipun, kata-kata manis dan indah yang selama ini ia tutup rapat-rapat belum sempat terucapkan untuk Sarah.
Sarahpun demikian, rasa sukanya terhadap Fajar ia simpan baik-baik dalam hati. Hanya Wulan sahabatnya yang mengetahui. Wulan sempat membujuk Sarah untuk mengatakannya, tetapi Sarah menolak. Sebagai wanita, ia merasa malu untuk mengatakannya. Ia merasa tidak pantas. Jika suatu saat, bukan Fajar orang yang akan mendampinginya, ia berharap sosok itu seperti Fajar yang selama ini ia idam-idamkan.
Beberapa tahun kemudian
Assalamu’alaikum warahmatullah, assalamu’alaikum warahmatullah..” usai melaksanakan sholat, Lukman lalu berdo’a. Selesai berdo’a, ia mendengar suara wanita yang mengajar dari ruang sebelah. Suaranya lembut, keibuan, dan enak di dengar. ‘Siapakah wanita itu?’ tanyanya dalam hati.
Lukman kemudian keluar, ia berjalan mendekati serambi wanita. Di dalam, terlihat anak-anak yang sedang mengaji. Ada wanita cantik mengenakan gamis berwarna ungu tua yang di padukan dengan jilbab warna ungu. Sopan, cantik, anggun, semua terpancar dengan indah. Tapi sayang, Lukman tidak bisa menatap wajah gadis berjilbab ungu itu. ‘Andaikan saja, aku bisa bisa masuk ke dalam sana, aku akan mendapati keindahan berbalut jilbab warna ungu itu. ‘Gumam Lukman dalam hati, yang diikuti dengan senyum dan hati gembira.
Sesampai di rumah, Lukman terus membayangkan wanita itu. Wanita cantik yang memakai jilbab ungu. Wanita cantik itu telah memikat hati Lukman. “Dengan bros ini, aku akan bertemu dan berkenalan langsung dengan ustadzah itu. Semoga dia adalah jodohku Ya Allah..” kata Lukman yang masih membayangkan wanita itu. “Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, kecintaan-Mu, kecintaan orang yang mencintai-Mu, dan kecintaan terhadap amal yang mendekatkanku kepada cinta-Mu. Amin..” usai berdo’a, Lukman beranjak dari tempat tidurnya, untuk berhenti membayangkan wanita itu. Ia mengambil buku dan menuliskan sesuatu di sana. Setelah selesai ia melipatnya dan memasukkannya ke dalam amplop.
***
Assalamu’alaikum ustadzah,
Saya kemarin menemukan bros ustadzah yang jatuh, kemudian saya mengambilnya. Saya tahu, ada seorang gadis yang sedang kebingungan mencarinya. Maafkan saya, karena tidak memberikan bros ustadzah kepada gadis itu. Saya sengaja tidak memberikannnya, karena saya ingin langsung bertemu dengan ustadzah. Jujur, saya kagum ketika melihat ustadzah mengajar anak-anak, usai melaksanakan sholat.
Kemudian saya sempatkan untuk melihat ustadzah dari kejauhan. Saya sangat terkesima dengan keanggunan dan kelembutan ustadzah saat mengajar anak-anak. Jika ustadzah berkenan, Saya ingin kenal lebih dekat dengan ustadzah. Saya akan datang lagi ke masjid sabtu depan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Lukman.
***
Sabtu depannya, Lukman datang lebih awal di masjid. Ia berharap, ustadzah akan datang untuk menemuinya. Beberapa saat kemudian, ada sebuah mobil mewah yang memasuki halaman masjid. “Itu ustadzah.. maaf sudah menunggu lama.” Kata gadis yang berada di samping Lukman. Dia adalah gadis yang kemarin mencari bros ustadzah yang hilang. “Iya.., tidak apa-apa.” jawab Lukman.
Alangkah terkejutnya saat lukman mengetahui, bahwa ustadzah itu adalah Sarah, teman ia sewaktu kecil. Gadis yang dulu ia sukai. “Beliau bernama ustadzah Sarah. Gadis kecil itu namanya Az Zahra, putrinya ustadzah Sarah” gadis itu menjelaskan. ’Anak..??’ pikir Lukman dan ia sangat terkejut.’ berarti Sarah sudah menikah.’ Tambahnya. “Nah.., yang itu suami ustadzah Sarah. Namanya ustad Fajar.” Terang gadis itu saat ustad Fajar keluar dari mobil. Ada perasaan senang sekaligus sedih dalam hati Lukman. Senang karena ia bisa bertemu dengan sahabatnya sewaktu kecil dulu. Sedih, karena dari kecil dulu ia selalu kalah dengan Fajar dalam merebut hati Sarah. Kini, Sarah sudah menjadi istri Fajar.
Tidak akan ada kesempatan lagi baginya untuk mendapatkan hati Sarah. Karena dia telah menjadi milik Fajar.
“Aku sudah membaca surat yang kau tujukan untuk Sarah. Saat Sarah memberitahukannya padaku, ia sangat senang. Berharap, Lukman yang menemukan brosnya itu adalah teman kecilnya dulu.” Kata Fajar. Sarah hanya tersenyum, begitu juga degan Lukman. “Oleh karena itu, aku bawa keluarga kecilku ini untuk bertemu denganmu” lanjut Fajar. “Maafkan aku Jar, aku tidak bermaksud untuk menggoda istrimu, Sarah. Aku tidak tahu kalau dia sudah memiliki keluarga. Sungguh, aku sama sekali tidak tahu bahwa wanita yang aku perhatikan waktu itu adalah Sarah. Teman kecilku.” Lukman meminta maaf dan menjelaskan semuanya.
“Sudahlah Man.., sekarang kamu sudah tahu, bahwa wanita itu adalah aku. Aku sudah menjadi istri Fajar. Dan ini, (Sarah menggandeng gadis kecil nan cantik dengan balutan jilbab warna pink) dia putriku, Az Zahra” Terang Sarah. “Keluargamu begitu sempurna Sarah..” kata Lukman tersenyum. “Sekarang kita pererat tali silaturahmi kita yang sempat terputus Lukman.” kata Fajar. “Iya Jar, aku sudah lama merindukan kebersamaan kita dulu.” ungkap lukman.
Lukman pun ikhlas dengan semuanya. Sarah memang ditakdirkan bukan menjadi jodohnya. Kelak, Allah akan menggantinya dengan Sarah-Sarah yang lain. Wanita yang menjadi jodohnya, pendamping hidupnya. Dan ibu dari anak-anaknya. Ia yakin, Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.

Cerpen Karangan: Choirul Imroatin

Selasa, 30 April 2013

Sistem Reproduksi pada Manusia


Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen.

1. Sistem Reproduksi Pria


a. Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung yang disebut skrotum. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin jantan (sperma). Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar.

b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. Diantara saluran ini terdapat vesikula seminalis (kantong sperma), Alat ini berfungsi sebagai penampung sperma dari testis. Terletak diantara saluran vas deferens.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.

c. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi yaitu untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita.

d. Kelenjar yang terdapat pada pria
1) Kelenjar prostat, merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma.
2) Kelenjar bulbourethralis, kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.

2. Sistem Reproduksi Wanita


a. Ovarium (indung telur)
Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut, berfungsi untuk pembentukan ovum (sel telur) dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar. Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause.

b. Tuba falopii atau oviduk
merupakan saluran telur, berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pembuahan adalah peristiwa peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (sel telur).

c. Uterus (rahim)
berfungsi sebagai tempat perkembangan dan pertumbuhan janin. Di rahim terdapat serviks (mulut rahim). Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai. Di rahim juga terdapat lapisan endometrium. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.

d. Vagina
organ untuk kopulasi dan melahirkan.

3. Proses Reproduksi pada Manusia

Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu proses pembentukan sel telur (ovum) didalam ovarium. Sel telur yang terbentuk akan dilepas oleh ovarium dan menuju ke tuba falopii (oviduk). Di dalam tuba falopii ini jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi peristiwa pembuahan, yakni proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (sel telur). Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari). Embrio dilindungi selaput pembungkus yang disebut amnion. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.

4. Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium), terjadi ketika embrio tidak terbentuk. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari.

2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.

3. Fase ovulasi
ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan sel telur yang telah matang dari folikel di dalam ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi
Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan sel telur akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi. Demilkian seterusnya.

5. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) menyebabkan turunnya kekebalan tubuh sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya. AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah putih, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh. virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.

2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.

3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.

Bila Payudara "Meradang" Pada Masa Laktasi



    Radang payudara (mastitis) tidak jarang dijumpai pada wanita yang sedang menyusui. Tandanya, kulit payudara merah dan bengkak, teraba panas, serta payudara sakit 'bukan main'.
    Adanya mastitis biasanya menandakan gaya hidup
dan pola menyusui yang tidak benar, seperti
ketidakteraturan menyusui, sering memberikan susu
formula untuk menggantikan ASI, atau tidak memompa
payudara secara teratur. Selain itu, kelelahan dan
stres juga bisa menurunkan kekebalan tubuh si ibu
sehingga timbul radang.
    Agar mastitis tidak terjadi, faktor-faktor penyebab diatas harus diperbaiki.
Berikut ini tips mencegah dan mengatasi radang payudara (mastitis) :

CARA MENCEGAH RADANG PAYUDARA (MASTITIS) :
1. Keluarkan kelebihan ASI dengan segera. ASI yang tidak dikeluarkan akan
    menumpuk dan menimbulkan penyumbatan didalam payudara yang
    dapat berujung pada peradangan.
2. Susuilah bayi sesering mungkin dan jangan memperpanjang jarak antar
    tiap waktu menyusui.
3. Jika payudara sudah terasa penuh ASI, bujuklah bayi untuk menyusui.
    Anda tidak perlu menunggu hingga 'si kecil' merasa lapar.
 

CARA MENGATASI RADANG PAYUDARA (MASTITIS) :
1. Istirahat
    Istirahat akan menghilangkan stres dan meningkatkan kekebalan tubuh
    anda kembali.

2. Kompres payudara
    Secara bergantian, kompreslah payudara anda dengan kompres hangat
    dan dingin. Kompres dingin bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri,
    sedangkan kompres panas bertujuan untuk membantu memerangi
    peradangan.

3. Pijat daerah yang sakit
    Pemijatan akan meningkatkan sirkulasi, mengurangi penyumbatan
    payudara serta membantu meningkatkan faktor imunitas di payudara.
    Pijatlah payudara anda sambil mandi air hangat atau berendam di air
    hangat.

4. Jangan berhenti menyusui
    Meskipun payudara meradang, berhenti menyusui dapat menyebabkan
    terjadinya infeksi kuman penyakit pada payudara yang dapat berlanjut
    menjadi abses payudara (payudara bernanah).

5. Susuilah lebih sering di payudara yang meradang
   
> Susuilah bayi pada payudara yang meradang sampai kosong, karena
       apabila ada yang tersisa akan lebih mudah terjadi infeksi lagi.
    > Sebaiknya langsung susui bayi (jangan dipompa), kecuali jika terpaksa
       karena bayi menolak menyusu, keluarkan ASI dengan tangan atau
       dipompa.
    > Mulailah menyusui dengan payudara yang sehat, setelah itu baru ganti
       ke payudara yang sakit. Cara ini akan mengurangi nyeri saat menyusu.

6. Apabila bayi anda menolak untuk menyusu pada payudara yang meradang
    Ini dapat disebabkan karena peradangan kelenjar susu meningkatkan
    kadar sodium (garam) pada ASI sehingga rasanya dapat berubah menjadi
    asin. Kebanyakan bayi tidak menyadari rasa asin ini, tetapi ada bayi yang
    menolak untuk meminumnya.
    Apabila bayi menolak, mulailah menyusui dari payudara yang sehat,
    setelah itu dilanjutkan ke payudara yang meradang. 

7. Periksa ke dokter
    Apabila peradangan terus berlanjut, segeralah periksa ke dokter.